JURNAL TEKNIK SIPIL UCY
Vol I, No. 1 Tahun 2006
PEMAKAIAN
KAYU JATI ASAL WONOSARI
UNTUK
KEPERLUAN BANGUNAN
(DITINJAU TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT
MEKANIK)
Oleh: Erlina (Dosen Prodi Teknik Sipil UCY)
ABSTRAKSI: Kayu jati merupakan bahan
bangunan yang diperoleh dari alam, tanpa melalui proses pabrikasi
mempunyai kualitas yang cukup baik dan secara ekonomi mempunyai harga
relatif murah, jika dibandingkan dengan beton dan baja.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar kekuatan kayu jati asal Wonosari ditinjau berdasar kekuatan
sifat mekanik yang meliputi : pengujian kuat desak kayu sejajar arah serat,
pengujian kuat desak kayu tegak lurus arah serat, pengujian kuat tarik kayu
sejajar arah serat, pengujian kuat lentur kayu tegak lurus arah serat, dan pengujian kuat geser searah arah serat,
dengan jumlah benda uji setiap pengujian 6 buah, kecuali pada pengujian kuat
desak kayu sejajar arah serat dan pengujian kuat desak kayu tegak lurus arah
serat masing-masing 3 buah. Metode yang dipergunakan adalah dengan pengujian di
laboratorium Bahan Bangunan Universitas
Cokroaminoto Yogyakarta .
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kayu
jati asal Wonosari Yogyakarta memiliki kadar air rata-rata 10,849 %, berat jenis
rata-rata 0,609 gr/cm3, kuat tarik ijin sejajar arah serat 250,640
kg/cm2, kuat geser ijin sejajar arah seratnya 53, 459 kg/cm2,
kuat desak ijin sejajar arah serat 128,276 kg/cm2, kiuat desak ijin
tegak lurus arah serat 38,938 kg/cm2 dan kuat lentur ijin tegak
lurus arah serat 276, 375kg/cm2. Berdasar Peraturan Konstruksi Kayu
Indonesia (PKKI) tahun1961 maka kayu jati asal Wonosari mempunyai mutu A dan
Kekuatan kayu berkisar pada Klas kuat I – II ( Klas kuat Jati ).
Kata kunci : Kayu Jati, kuat tarik, kuat
desak, kuat geser dan kuat lentur
KAJIAN BETON
RINGAN NON-PASIR
DENGAN
AGREGAT ALWA ASAL CILACAP
Oleh: Hery Kristiyanto
(Dosen Prodi Teknik Sipil UCY)
ABSTRAK: Didaerah
Cilacap telah dikembangkan kerikil buatan yang disebut dengan alwa yang terbuat
dari lempung sedimenter. Karena berat jenisnya yang rendah, maka alwa dapat
digunakan sebagai agregat kasar pada beton ringan. Beton ringan non-pasir
adalah salah satu jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghilangkan
agregat halusnya.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji dan mengamati keterkaitan antara berat
jenis, volume rongga dan kuat tekan pada beton ringan non pasir dengan agregat
alwa. Alwa yang digunakan berukuran 5 mm – 20 mm, dengan faktor air semen 0,45
dan variasi campuran direncanakan dengan perbandingan volume semen : agregat
yaitu; 1:2, 1:4, 1:6, 1:8, dan 1:10. Benda uji berupa kubus berukuran 15 cm x
15 cm x 15 cm, yang dirawat dengan perendaman dalam air dan diuji pada umur 7,
14, dan 28 hari.
Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji merupakan beton ringan dengan
nilai maksimum berat jenis dan volume rongga berturut-turut 1,96 T/m3 dan 34,94
%. Nilai kuat tekan beton mencapai 37,66 MPa
pada umur 28 hari, dengan kandungan semen 571 kg/m³. Kuat tekan beton meningkat
seiring dengan meningkatnya berat jenis dan menurunnya volume rongga.
Kata kunci : beton ringan,
alwa, kuat tekan, berat jenis.
PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP
KINERJA MANAJEMEN
PERUSAHAAN PROPERTI
Oleh: Ilham Poernomo (Dosen Prodi Teknik
Sipil UJB)
ABSTRAK: Pelatihan dilakukan untuk
meningkatkan kualitas baik dalam hal pengetahuan, keahlian, maupun sikap
sehingga kekurangan-kekurangan yang ada sebelumnya dapat diperbaiki. Sedangkan
pengembangan biasanya lebih mengarah kepada usaha untuk meningkatkan kemampuan
seseorang dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada diperusahaan. Faktor yang dapat mempengaruhi
konsumen terhadap perusahaan pengembang diantaranya adalah Motivasi, Persepsi,
pengetahuan, keyakinan, dan pendirian yang harus dihadapi dari perusahaan.
Perancangan
kredibilitas dari perusahaan pengembang tentang tanggung jawab yang harus
dipenuhi akan mengakibatkan pengaruh yang sangat besar disamping menunjukan
loyalitas perusahan juga menunjukan motivasi serta misi yang diambil perusahaan dalam perkembangan
perusahaan itu sendiri.
Pelatihan
dan pengembangan yang dilakukan dengan program yang baik dan terarah serta
terus-menerus yang merupakan bagian dari sistem yang ada dalam perusahaan dan
merupakan bagian invenstasi jangka panjang yang diperoleh perusahaan, sehingga
perusahaan properti tidak dapat
mengabaikan salah satu dari bentuk tanggung-jawab dalam sistem yang ada.
Kata kunci: Sumber Daya Manusia,
Pelatihan, Pengembangan, Properti
PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT
BEBAN LENTUR MENURUT SNI - 2002
Oleh: Nurokhman (Dosen Prodi Teknik Sipil UCY)
ABSTRAK: Beberapa perubahan tata
cara perancangan struktur beton bertulang telah ditetapkan dalam SNI – 2002,
khususnya untuk komponen struktur yang menerima beban lentur pada balok.
Sebagian besar revisi dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil perancangan
struktur beton dengan perilaku yang “lebih dapat dipercaya”, dan realistis
dalam tingkat keamanan yang wajar yang didasari oleh hasil-hasil studi struktur
beton baik secara modelisasi analitis maupun empiris eksperimental. Untuk
penerapan yang lebih komprehensif, perlu kiranya mempelajari SNI-2002 secara
rinci dan menyeluruh termasuk memahami sumber-sumber perubahannya agar dapat
mengerti dasar pemikiran yang menyertai revisi-revisi tersebut dan
keterkaitannya secara keseluruhan yang terpadu.
Kata kunci : perancangan, beton bertulang, , lentur, SNI-2002
PERENCANAAN
CRANE GIRDER DAN
COLUMN BASE PLATE PADA BANGUNAN
INDUSTRI
Oleh: Singgih Subagyo (Dosen Prodi Teknik
Sipil UCY)
ABSTRAK: Dalam tulisan ini diuraikan cara perencanaan dan aplikasi analisis
dari balok keran (crane girder) dan pelat dasar kolom (column base plate) yang
merupakan bagian dari bangunan baja untuk industri. Dalam perencanaan struktur
baja, berat struktur diusahakan seminimum mungkin namun cukup kuat dan kaku
terhadap gaya
yang bekerja. Peraturan yang digunakan dalam perencanaan adalah : Pedoman Perencanaan
Bangunan Baja untuk Gedung (PPBBG) 1987, SNI Tata Cara Perencanaan Struktur
Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002), dan Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk Gedung (PPI) 1983.
Kata kunci : perencanaan, balok keran, pelat dasar kolom
KALIBRASI
MODEL GRAVITY MATRIKS ASAL TUJUAN PENUMPANG BUS AKAP JURUSAN
YOGYAKARTA-SURABAYA KELAS EKONOMI
Oleh: Suryanto
(Dosen Prodi Teknik Sipil UCY)
ABSTRAKI: Penyesuaian hasil pemodelan dengan
pengamatan di lapangan mengenai komponen-komponen penumpang (asal tujuan
penumpang dan jumlah penumpang) perlu dilakukan. Pemodelan penumpang bus AKAP
jurusan Yogyakarta-Surabaya kelas ekonomi dipakai pendekatan model Gravity
dengan-batasan-bangkitan-tarikan fungsi hambatan pangkat. Dari pengabsahan
diperoleh bahwa parameter yang tidak diketahui adalah parameter ß. Hasil
kalibrasi model dengan beberapa metode menunjukkan bahwa nilai parameter ß
berbeda-beda dengan nilai terendah 0.04 (metode kuadrat terkecil) dan tertinggi
0.55 (metode Hyman).
Kata Kunci :
model gravity, metode kalibrasi, matriks asal tujuan penumpang, parameter ß
Tidak ada komentar:
Posting Komentar