Hari Kamis, 25/07 diselenggarakan Stdium General di
Kamopus Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) dengan tema “Perguruan Tinggi
Merespon Perubahan” dengan narasumber Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA
mantan Kepala Lembaga Layanan Penidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V. Kegiatan
ini sebagai bentuk respon UCY dalam menghadapi perkembangan teknologi di era
global ini yang sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia disertaidengan
teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0,
yang membawa inovasi distruptif (distruptiveinnovation), dimana inovasi ini
membantu menciptakan pasar baru,sekaligus mengganggu atau merusak pasar yang
sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Hal ini
tentu menjadi permasalah sekaligus tantangan.
Menurutnya, ada hal utama arahan dari Menristekdikti
terkait akses-mutu-releavnas terkait dengan revolusi industry 4.0. untuk
meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan. “Saat ini sejalan dengan
Revolusi Industri 4,0 mau tidak mau kita harus menghadapinya. Permasalahan dan
tantangan akses yang dihadapi kampus adalah adanya populasi yang besar, disparitas
sosial, ekonomi, geografis, daya tampung terbatas, dan pemerataan layanan.
Sementara dalam hal mutu dan relevansi terdapat permasalahan dan tantangan
seperti peningkatan kelayakan Sarana-prasarana, kualitas dosen, pendidikan
karakter, keselarasan dengan dunia kerja,
dan kompetensi lulusan. Untuk menyikap hal tersebut arahan Menristekdikti antara
lain penyesuaian kurikulum pembelajaran dlm meningkatkan kemampuan ber IT, sistem
perkuliahan distance learning, utk membantu anak bangsa di pelosok peningkatan
kualifikasi SDM dan peremajaan SraPras untuk riset, terobosan dalam pengembangan
riset yang mendukung RI 4.0, dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas
industri, termasuk perusahaan pemula.
Untuk mewujudkan
akse-mutu-relevansi tersebut UCY perlu komitmen, mulai dari lini bawah hingga
pada jaringan yang lebih luas. Selain itu untuk menghadapu Revolusi Industri
4,0 UCY harus mempersiapkan SDM yang memahami 4 komponen keilmuan: 1) mengubah mindset
dan talent; 2) memiliki pemahaman humanity; 3) memiliki kompetensi yang
terampil dalam pemanfaatan sarana dan prasarana di era revolusi industri 4.0,
dan; 4) memiliki kompetensi teknis praktis yang difasilitasi melalui berbagai
program peningkatan kompetensi. Perguruan tinggi perlu mengembangkan resource
sharing khas era revolusi Industri 4.0 dan revolusi industri yang lebih tinggi,
yang mendukung proses pembelajaran dan penelitian yang dapat mendongkrak
potensi ilmu pengetahuan Indonesia.
Dalam menghadapi perubahan, termasuk babak baru
model akreditasi diman Prodi S1 Teknik SIpil saat ini sedang menyusun berkas
akreditasi dengan model baru. Disampaikan oleh Ir. Nurokhman, MT. kami sebagai
ketua prodi harus menghadapi perkembangan ini termasuk akreditasi dengan model
baru yang belum ada contohnya, sehingga jika nanti Teknik SIpil bisa meraih
akreditasi pada peringkat yang lebih baik dari sekarang, maka akan menjadi
contoh. (Nurokhman.jogja@ucy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar